Jari-jarinya dengan lincah menari-nari di atas keyboard laptopnya, kacamata yang
menggantung indah dikedua matanya pun membuat dia semakin fokus akan apa yang
ditatapnya .
Bibirnya sekali-kali mengucapkan sesuatu dengan
pelan kemudian sekali-kali menyunggingkan senyuman.
“Dan dengan lincah dia berlari menuju padang rumput
itu, sapi ternak, kelinci yang lucu, monyet—“
TOK
!
TOK
!
“KAYNA!”
TOK
!
TOK
!
Meringis ketika mendengar namanya dipanggil, jari-jari
lentiknya yang sedaritadi menari-nari di atas keyboard laptopnya pun langsung terhenti. Kedua matanya terpejam
dengan pasrahnya, hembusan napas kesalnya ia hembuskan dengan kasar.
“Kenapa harus disaat gue dapat ilham,sih? Kenapa?!”
ucapnya dengan erangan frustasinya.
TOK
!
TOK
!
“Kayna Levita! Gue tau lo ada di dalam ! Cepat
keluar! Bayar uang kontrakan rumah lo! Cepaat…”
Kayna mengacak rambut panjang sepunggungnya dengan
kesal, ia ingin menangis sekarang juga.
“KAYNA!“
“SHUT UP!”
**
“Inilah penampilan yang sedaritadi kita nanti-nanti
, Pria tertampan di Indonesia. Azka Blenda…,” ucap suara pembawa acara itu
dengan lantang.
Semua berteriak dengan heboh, semua
memanggil-manggil namanya, mencari
perhatiannya, dan berada di dekatnya.
Dia melangkahkan kakinya dengan sepatu bertalinya,
baju kaos nya yang dilapisi oleh kemeja
dan celana jeans yang
menggantung indah di pinggulnya.
Ia membuka tirai yang menghubungkan dirinya dengan
panggung besar itu, terlihat semua, terdengar semua teriakan-teriakan histeris
yang memanggil namanya.
Ia melambaikan tangannya kepada seluruh orang yang
berada di dalam gedung ini, ia memberi senyum khasnya kepada semua orang yang
memanggil dirinya.
“Apa kabar kalian semua?”
“Baik.”
Teriakan itu membuat dirinya tertawa kecil dan
mengedipkan satu mata kanannya kepada gadis yang mengangkat palang namanya.
Mereka kembali berteriak dengan histerisnya.
“AZKAAA ….”
Dia kembali tertawa kecil dan melambaikan tangan
kananya kepada setiap orang yang kembali memanggil namanya.
“Ada yang tau lagu ‘Ku bahagia’?“ tanyanya dengan
microfon yang menempul dipipinya.
“TAHU!"
Dia tersenyum dan menganggukkan kepalanya dengan
setuju.
“Ikut nyanyi bersama aku, oke?”
“AAAAAA….”
Dia kembali tertawa kecil ketika mendengar teriakan
itu
**
‘Aku adalah seorang penulis. Penulis amatir yang
hanya dapat menerbitkan cerita melalui sosial media yang mampu menampung
karya-karya amatirku. Penulis pecundang yang hanya dapat menyembunyikan identitasnya ketika menerbitkan hasil
karyanya di manapun, dan penulis yang nomaden.. Hidup berpindah-pindah tempat.
Laptop adalah hartaku, imajinasi adalah tambang emasku, dan inspirasi adalah
sumber kekayaanku .
Apa lagi yang belum aku sebutkan. Oh iya , aku adalah
manusia yang tidak tahu asalnya dari mana. Kebanyakan orang mengatakan, aku
lahir dari rahim seorang ibu, dan aku tidak ingin mengetahui lebih lanjut, karena
sejak aku menjadi manusia, aku sama sekali tidak mengenal Ibu atau pun Ayahku.
Aku benci dengan musik. Menurutku musik adalah hal yang rumit, berlebihan dan sebagainya
yang buruk. Jangan sekali-kali menanyakan aku tentang apapun yang berbau musik
ataupun saudaranya. karena aku tidak tau sama sekali!
Sudah cukup? Oke. Aku mau sembunyi dari singa kejam penangih
uang kontrakan .. ‘-Kayna Levina.
‘Hai! Perkenalkan, namaku Azka Blenda. Biasanya
kalangan artis memanggil dengan Azka. Artis? Ya, aku adalah artis dengan
berbagai macam bidang. Akting? Iya, Dance?
Oke, menyanyi? Itu adalah bidang utamaku, musik solo? Itu adalah bidang keduaku.
Aku menyukai musik, aku mencintai nada-nada indah yang mengalun di setiap iramanya.
Ada sebuah cerita yang ingin disampaikannya lewat nada-nada itu. Dan sekali
lagi, aku menyukainya!
Para penggemarku thau jika aku tidak menyukai dengan
baca. Aku tidak suka dengan cerita-cerita, novel atau lain-lainny. Karena
menurutku, tidak ada gunanya. Tidak ada seni di dalamnya, dan aku membencinya.
Jangan tanyakan aku novel atau cerita apa yang aku ketahui ,.. sama sekali aku
tidak mengetahuinya! – Azka Blenda.
**
Bersambung …